Bantuan CPP 2024 di Gunungkidul Semrawut, Ini Penyebabnya

Pambagian Bantuan CPP 2024 di Gunungkidul Semrawut
Pambagian Bantuan CPP 2024 di Gunungkidul Semrawut

Opinijogja.com – Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2024 terkendala dalam hal penyalurannya.

Hal tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah penerima manfaat (KPM) pada program bantuan CPP pada tahun 2024 kali ini, sehingga pendistribusian terjadi hingga larut malam. tak hanya bertambahnya data penerima, kendala petugas yang di oleh PT. Pos Indonesia Regional Gunungkidul juga di anggap tidak memahami sistem kerja dalam penyaluran bantuan CPP tahun ini.

Ketua Paguyuban Kamituwa Kabupaten Gunungkidul Ismail Fahmi mengatakan kesemrawutan penyaluran Bantuan Cadangan Pangan (CPP) Pemerintah dikarenakan PT Pos Indonesia Kabupaten Gunungkidul sebagai pemenang tender penyaluranya tidak mengunakan data dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kabupaten Gunugkidul.

Baca Juga : Menteri Pertanian Pastikan Proses Penanaman Padi di Beberapa Wilayah Berjalan Maksimal

“Kami, mendapatkan data penerima program CPP di tahu 2024, setelah kita buka data itu mengejutkan kita, karena di berbagai Kalurahan ditemukan KPM dengan kondisi yang bermacam-macam, ada yang meningggal, ada yang sudah pindah, dan juga ada data KPM yang telah menjadi ASN. setelah kita komunikasikan dengan pihak kesra dan mengatakan bahwa data bersumber dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS),” kata Ismail Fahmi kepada opinijogja.com, Jumat, (26/01/2024).

Fahmi juga menyayangkan kenapa PT. Pos Indonesia tidak mengunakan data DTKS seperti yang telah dilakukan seperti pada tahun sebelumnya, sehingga dirinya sebagai ketua paguyuban Kamituwa se Gunungkidul banyak menerima keluhan anggotanya di setiap Kalurahan.

Bantuan CPP 2024 di Gunungkidul Semrawut, Ini Penyebabnya
Suasana pembagian Bantuan CPP 2024 yang terlihat hingga larut malam di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul.

“Dari data yang terjadi pengelembungan ini pada hari pertama penyaluran CPP di Kapanewon Nglipar kami mendapatkan keluhan petugas yang diturunkan, yang mana dengan jumlah KPM 498 itu selesai di jam 7 malam, pada hal dari KPM sejumlah itu sebelumnya dengan jumlah KPM sejumlah itu biasa kami tanggani di tahun 2023 selesai pada pukul 12 siang, sehingga ternyata kendalanya terdapat pada petugasa yang di turunkan oleh PT. Pos, yang pertama karena keterbatsan petugas, dan yang ke 2 petugas tidak menguasai IT,” jelas Ismail Fahmi.

Fahmi berharap agar penyaluran Program CPP di kabupaten Gunungkidul isa tersalurkan dengan baik, menginggat para penerima CPP tersebut di dominasi oleh para lansia.

Baca Juga : Pelestarian Lingkungan, Atasi Ancaman Bencana di Jogja

Senada dengan Ketua Kamituwa Gunungkidul,  Sarjono Lurah Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari Juga mengeluhkan semrawutnya penyaluran bantuan CPP pada hari pertama, sehingga pembagian CPP harus di lakukan di setiap Padukuhan.

“Ini ko kondisinya berbeda dengan pembagian CPP tahun sebelumnya biasanya selesai setengah hari ini kami membagian sampai 2 hari, karena banyak lansia yang mengantri berjam-jam di kantor Kalurahan, kami sebagai pemerintah Kalurahan menginisiasi untuk pembagian di sebagian padukuhan di berikan di wilayah padukuhan,” ungkap Sarjono.