Opinijogja.com, – Kirab budaya di Kapanewon Semin yang harus berakhir pada malam hari akibat sangat antusiasnya warga masyarakat Kapanewon Semin dalam mengikuti kirab budaya, menjadi evaluasi bagi panitia kirab budaya Kapanewon Semin tahun ini.
Panewu Semin Haryanto SE mengatakan dengan banyaknya partisipasi masyarakat dalam gelaran kirab budaya pada tahun ini maka dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut.
Baca Juga : Bupati Gunungkidul Terjebak Macet di Tengah Lautan Massa Saat Hadiri Kirab Budaya di Semin
“Iya, ini diluar prediksi kami panitia, kami memprediksi kirab budaya selesai sebelum magrib Seperti pada tahun lalu, tapi ini peserta nya banyak sekali jadi selesai sampai malam,” kata Panewu Semin kepada Opinijogja.com usai kegiatan kirab budaya. Senin, (21/8/2023).
Senada dengan Panewu Semin, Ketua Dewan budaya Kapanewon Semin Ki Susena Aji mengatakan bahwa dirinya sebagai dewan kebudayaan Kapanewon Semin sekaligus ketua tim penilai dalam kegiatan kirab budaya ini akan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan event kirab budaya di tahun mendatang.
“Kami juga banyak menerima masukan dari masyarakat agar penyelenggaran kirab budaya pada tahun depan di mulai sejak pagi hari,” kata Susena Aji usai memberikan penilaian kegiatan kirab budaya Kapanewon Semin.
Susena Aji juga menambahkan akan di buat skema pembagian waktu kirab budaya, yang mana pada pagi hari dilaksanakan oleh pelajar dan instansi pemerintahan dan siang harinya warga masyarakat dari setiap kalurahan.
Baca Juga : Tancep Batik Fashion Show, Ekspresi Pengrajin Batik Rayakan Kemerdekaan
Terkait dengan materi peserta kirab budaya, Susena Aji sebagai dewan juri mengatakan peserta kirab pada tahun ini telah menunjukkan identitas dan potensi yang di miliki setiap Kalurahan bahkan potensi Padukuhan sehingga dirinya sebagai dewan juri mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat Kapanewon Semin peserta kirab budaya ini.
“Ini sangat luar biasa karena bisa mengeluarkan semua lapisan masyarakat nya dari masyarakat bisa hingga tokoh-tokoh masyarakat nya semua terlibat, antusiasme warga masyarakat ini sangat terlihat dari pagi hari hingga malam hari pelaksanaan dan tanpa terlihat leleh semua bergembira karena ada tekad, niat dan juga hati yang senang seperti tema hari kemerdekaan tahun ini “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”,” ujar Susena Aji.
Lebih lanjut Susena Aji mengatakan dengan kirab budaya ini masyarakat akan tergugah untuk mengenal budaya nya, dan pentingnya sebuah budaya bagi masyarakat yang maju.
“Dengan kirab budaya ini kiranya bisa membuat kita sadar akan pentingnya budaya, karena bangsa yang maju adalah bangsa yang mempertahankan budaya dan melestarikan juga mengembangkan budaya nya,” imbuhnya.
Baca Juga : Momentum HUT RI ke 78 Dipergunakan Bupati Gunungkidul Promosi Gunung Ireng
“Replika yang di buat menunjukkan budaya gotong-royong di masyarakat, karena membuat replika seperti ogoh-ogoh dan replika pesawat tempur atau Alustista kan tidak sekejap butuh berhari-hari bahkan berminggu-minggu dan semua itu tidak ada anggaran dari pemerintah tidak ada subsidi, mereka mengeluarkan tenaga, pikiran bahkan biaya sendiri, jadi membuat replika, gerak dan tari ini sebuah pencapaian yang laur bisa dari masyarakat dari budaya gotong-royong itu sendiri,” jelas Susena Aji.
Dalam penilaian dari kegiatan kirab budaya Kapanewon Semin Susena Aji menjelaskan ada 4 kriteria yang diterapkan yaitu jumlah peserta, atraksi yang di tampilkan dari masing-masing Kalurahan, kostum yang digunakan serasi dengan budaya yang ditampilkan dan kekompakan peserta.
Baca Juga : Aksi Heroik Surono Menghargai Jasa Pahlawan
Kendati pelaksanaan kirab budaya di Kapanewon Semin hingga malam hari namun tidak menyurutkan kegembiraan para peserta nya, Aqilla salah seorang peserta anak bagian dari sanggar Kinasih di Kalurahan Bendung, yang turut meramaikan kirab Budaya mengatakan sangat senang walaupun harus mempersiapkan diri sejak jam 5 pagi dan mendapatkan penampilan paling buncit.
“Saya bangun jam 5 pergi ke bale Kinasih jam 6 pagi karena harus gantian riasnya. Saya Senang om, ramai soalnya, panas ngak apa om yang penting kita sama-sama dengan yang lainnya,” ujar Aqilla bocah kelas 4 SD ini.
Di beritakan sebelumnya kemeriahan kirab budaya Kapanewon Semin membuat arak-arakan sejauh 8 kilometer yang menyebabkan Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta harus terjebak macet di antara peserta Kirab Budaya di Kapanewon Semin.