Menteri Pertanian Pastikan Proses Penanaman Padi di Beberapa Wilayah Berjalan Maksimal

Menteri Pertanian Pastikan Proses Penanaman Padi di Beberapa Wilayah Berjalan Maksimal
Menteri Pertanian Pastikan Proses Penanaman Padi di Beberapa Wilayah Berjalan Maksimal

Opinijogja.com, – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta masyarakat untuk mencurahkan semua keluhannya. Pihaknya datang untuk mendengarkan dan mencarikan solusi agar persoalan yang dihadapi dapat segera diatasi.

Hal itu disampaikan Amran saat melakukan peninjauan tanam padi di Kelompok Tani Barokah, Padukuhan Blawong, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis,  Kabupaten Bantul.

Pada kesempatan itu Amran mengatakan pihaknya menjamin kelancaran proses penanaman padi di beberapa daerah berjalan secara maksimal.

Amran mengungkapkan pemerintah sepenuhnya berkomitmen untuk mendampingi dan memberikan dukungan penuh pada kegiatan penanaman padi. Ia melanjutkan pada Desember 2023 pihaknya telah menyelesaikan masa tanam padi dengan luas 1.5 juta hektare.

Baca Juga: Titiek Soeharto Tanam Padi di Lahan “Surjan” Kulon Progo, Kehadirannya Sudah Lama Dinantikan Masyarakat

Pada kunjungan kali ini, dihadapan Kelompok Tani Barokah, ia mengatakan bahwa meuwujudkan swasembada itu mudah, ibarat membalikkan telapak tangan.

“Swasembada itu mudah diwujudkan jika pemerintah dan petani bergandengan tangan, dan pemerintah penuhi kebutuhan petani” kata Andi Amran

Amran kemudian meminta agar Kelompok Tani Barokah menyampaikan keluhannya, dan pihaknya siap mendengar dan mencarikan solusi.

“Curahkan keluhan hari ini, kami datang mendengar dan solusi, kami ingin menyelesaikan persoalan pertanian di Yogyakarta” lanjutnya.

Baca Juga: Beri Pelayanan Adminduk Maksimal Bagi Masyarakat 4 Kalurahan di Semanu Lakukan PKP

Amran menuturkan bahwa persoalan petani adalah pupuk, dan mengalami kesulitan mengambil pupuk subsidi. Ia memastikan kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi bisa dilakukan pakai KTP jika tidak memiliki kartu tani.

“Untuk mendapatkan pupuk subsidi, jika tidak ada kartu tani, pakai KTP. Pengecer jangan persulit petani, jangan tambah biaya. Kalau dilakukan ijinnya dicabut, saya pertaruhkan reputasi dan jabatan saya” tutupnya.